PROFILE

siti.khadijah.md.bashir

Being Me is the greatest challenge
to keep on moving when everything messed up
to keep on going when my vision turns upside down
to keep calm when my anger explodes
to keep smiling when all I have is sadness
to enjoy the real happiness that came only for a while

but only this way
these lessons had taught Me how to live
these challenges that made me stronger inside out
these stories that gave me strength to my weaknesses for each fate that you wrote for my Life
is nothing better but THE BEST!

“When you leave, remember to look back to see those you’re leaving behind. You never know, but they might be feeling miserable."


YOUR SAY




SO YESTERDAY

September 2008
October 2008
November 2008
December 2008
January 2009
February 2009
March 2009
April 2009
May 2009
June 2009
July 2009
August 2009
September 2009
October 2009
November 2009
December 2009
January 2010
February 2010
March 2010
April 2010
May 2010
June 2010
July 2010
August 2010
September 2010
October 2010
November 2010
December 2010

[my old blog]




I'LL BE WATCHING YOU

'AlimaKU
AimanKU
AszafiraKU
AtiqaKU
AmiraKU
AsiahKU
FadilaKU
FyraKU
FarahinKU
FazilaKU
HadiKU MusuhKU
HairulKU
HikmaKU
JuwairiyahKU
MarizzaKU
Kak ainKU
Kak hannahKU
Lembah IlmuKU
NabilaKU
NurulhudaKU
NisyaKU
SriKU
UttKU
ZulianaKU



CREDITS

skin by: Jane
edits by: nurfa

Powered by Blogger



Monday, June 8, 2009 @ 1:08 AM
hasil karangan, mardhiah haron.

Tepat 9.30 pagi..
Pelajar-pelajar yang mengambil peperiksaan hari ini telah bersedia di tempat masing-masing..
Masing-masing bertafakur..
Masing-masing menunduk.. Laksana pesalah menunggu hukuman mandatori…
Allah sahaja yang tahu apa yang bergejolak di hati masing-masing sementara menunggu pembahagian kertas soalan..



Di dalam ratusan pelajar yang menunggu itu, saya tidak terkecuali..
Menanti.. Mengharap.. Berdoa agar dipermudahkan semua urusan.. Berdoa dan terus berdoa..
Saya telah berusaha.. Saya yakin dengan usaha saya.. Dan saya yakin dengan Allah..
Tatkala diagih-agihkan kertas soalan..
Dengan lafaz bismillah saya membaca setiap butir tulisan tangan yang tercatat pada kertas soalan..
Ya Allah…
Ya Allah…
Ya Allah…
Saya tak terkata..
Saya tergamam..
Saya terdiam..
Terpaku merenung kertas soalan..
Hati saya telah siang-siang menangis..
Ya Allah….
Kenapa susah sangat………??
Sangat- sangat- sangat- sangat- sangat susah…
**********
2 jam setengah telah pun berlalu….
Buku jawapan yang separuh penuh saya hantar…
Sebelum itu,
telah pun diikat kuat-kuat..
Ketat-ketat..
Dengan kalimah keramat,
“tawakkaltu ‘alaik ya rabb”
**********
Langkah diorak…
Perlahan…
Amat perlahan..
Laksana si buta..
Laksana si kudung..
Laksana si tempang..
Tanpa tongkat..
Walau bukan pada zat..
Tapi saya tahu,
saya pincang..
Kaki saya diseret..
Menuju ke suatu tempat..
Yang tenang dan damai..
Dan menenangkan dan mendamaikan..
**********
Mata saya merenung laut..
Cuba mencari ketenangan disitu..
Sekaligus cuba merungkai kesedihan..
Satu persatu..
Agar dapat dibuang terus…
Jauh ke dasarnya..
Namun…saya tetap tidak ketemu apa yang dicari…
Saya, hampa lagi…
Aduhai ya Allah..
Saya duduk merenung laut..
Sekejap-sekejap menongkat dagu memandang langit..
Sekejap-sekejap memerhati orang lalu lalang..
Yang dicari tidak juga ditemui..
Namun..
Tiba-tiba..
Satu pandangan menyinggah mata..
Susuk tubuh yang sedang menggendong bayi..
Pandangan yang sangat-sangat mengasyikkan..
Lalu tanpa disedari..
Susuk tubuh itu semakin mendekati..
Dekat dan terus dekat…
Kemudian dia terus mengisi ruang kosong di sebelah saya..
Lelaki muda ini terlalu indah wajahnya…
Melambangkan putih suci hatinya..
Sepertimana putih suci bajunya saat itu..
MasyaAllah… Bercahaya…
Saya tidak berani memandang degan lebih lama..
Entah kenapa hati saya…….
**********
“Kenapa sebegitu sugul wajahmu?”
Terpana saya seketika dengan soalan yang tidak terduga…
Sempat saya mengilas pandangan sebentar…
Aduh bayi itu…lena benar tidurnya…
Tenang…..
Sangat tenang….
Pertanyaan dibiarkan bagai angin lalu..
Bukan tidak ingin menjawab..
Tetapi tidak tahu apa jawapan yang sesuai…
Perbendaharaan kata saya kosong…
Seperti memahami keadaan diri saya…
Dia menyambung,
“Kesedihan itu pasti…dan Allah tidak cipta tangisan itu sia-sia..menangislah kalau ia boleh meringankan”
Dan entah mengapa…
Mulut saya yang tadinya terkunci..
Tertutup rapat..
Dengan tiba-tiba menjadi sebegitu ringan..
Apa yang terbuku dengan senangnya saya luahkan kepada orang muda ini..
Tidak menghiraukan tangisan yang semakin deras…
Semuanya….
Tidak satu pun yang tinggal……..
**********
“Ini takdir Allah atau iradah Allah? Ini ketentuan Allah atau keinginan Allah?”
“Apakah perbezaannya?”
“Apakah perbezaan antara perintah dan kehendak?”
“Kalau kehendak tidak semestinya itu adalah yang terbaik tetapi kalau perintah, itu adalah yang terbaik”
Orang muda itu lantas tersenyum…
“Satu hari kamu akan tahu juga ini keinginan atau ketentuan, cuma sekarang ini, masanya untuk beramal dengan ilmu..”
“Tetapi saat ini saya tidak tenang…sangat-sangat-sangat tidak tenang..”
“Ketenangan itu ada dalam diri kamu..Dia tidak hilang..dia tidak kemana-mana…carilah dengan hati..kamu pasti akan menjumpainya..”
Orang muda itu terus-terusan tersenyum..
Senyuman yang datang dari hati…..
**********
Suara azan zuhur berkumandang di masjid-masjid berdekatan…
Saling sahut menyahut….
“Saya harus pulang dulu….Assalamualaikum”
Dengan tergesa-gesa saya bangun…
Tetapi sempat mengerling orang muda itu…
Dan bayi itu…
Buat kali terakhir mungkin…
Aduh indahnya bayi itu…
Dan orang muda itu….
Belum sempat orang muda itu berkata-kata..
Saya lantas berganjak…
Dua tapak melangkah…
Saya baru teringat!
Saya belum mengucapkan terima kasih!
Lantas saya menoleh………
**********
Berderau darah saya…
Berdegup kencang jantung saya…
Tidak keruan iramanya…
Sumbang nadanya…
Menggeletar sebentar tubuh saya…
Orang muda itu…
Dan bayi itu…..
Kemana perginya?
Baru empat saat yang lalu saya berganjak…
Baru dua tapak kaki saya melangkah…
**********
Sewaktu mengorak pulang ke rumah…
Saya memerhatikan kembali apa yang dibicarakan orang muda itu..
Terngiang-ngiang kembali suara orang muda itu…
“Ketenangan itu ada dalam diri kamu..Dia tidak hilang..dia tidak kemana-mana…carilah dengan hati..kamu pasti akan menjumpainya..”
Lama saya memikirkan yang tersirat disebalik tutur bicaranya..
Dan akhirnya…..telah saya temui jawapannya…
Lantas bibir saya mengulum senyum…
Dia ada dalam diri saya…
Dan hati saya…
Kembali tenang…
“Terima kasih Ya Allah, halus sungguh teguranMu…MasyaAllah…Subhanallah…” Bisik hati saya..



-pengarang menggunakan metafora dalam karangannya.